Mungli_Sebagai bentuk wujud syukur atas berkah pada musim tanam padi, petani di Desa Mungli, Kecamatan Kalitengah, Kabupaten Lamongan, mengadakan tradisi syukuran atau 'Pleretan', Jumat (2/9/2022). Pleretan pada tahun ini, sesuai penanggalan Jawa, jatuh pada Jumat Legi.

Sejumlah warga yang memiliki garapan padi, pada sekitar hari ke-40 selepas musim tanam mengadakan syukuran Pleret. Tradisi ini sudah berlangsung secara turun temurun sejak nenek moyang terdahulu, bertepatan ketika padi mulai berisi.

Tokoh masyarakat setempat, Nasir menuturkan, tradisi Pleret bertujuan untuk memanjatkan rasa syukur kepada Tuhan atas segala nikmat yg di berikan Tuhan kepada para petani. Selain itu juga sebagai sarana untuk berdo'a bersama kepada Tuhan supaya tanamannya terhindar dari segala jenis penyakit hingga panen nanti.

"Harapannya agar hasil panen padi nanti mendapatkan berkah dan melimpah," ujar pria yang berprofesi sebagai moden desa tersebut.

Pleret merupakan sejenis panganan tradisional yang berbahan dasar beras. Yang merupakan simbol dari Sri atau padi. Mula-mula beras digiling dijadikan tepung dan diolah sedemikian rupa, hingga menghasilkan bentuk menyerupai kelopak bunga mawar. Tidak lupa makanan yang serupa bunga tersebut memiliki aneka warna cerah nan apik.

Warga lainnya, Kasriati (48) yang turut hadir dalam syukuran tersebut membawa senampan Pleret dan ada juga bermacam makanan lain. Di antaranya nasi ketan kuning, dan berbagai olahan dr tepung beras yg di bentuk seperti pengantin, sapi, kerbau, serta ulat.

"Setelah dibacakan do'a akan saling bertukar isi nampan. Sebagian (Pleret) nanti akan dibawa ke sawah masing-masing," ujar perempuan ini dengan logat Bahasa Jawa.

Syukuran Pleretan digelar secara sederhana di Balai Desa setempat. Setiap warga yang datang membawa masing-masing nampan berisi Pleret dan makanan lain. Acara diadakan pada siang hari sebelum Jumatan dan berlangsung secara guyub rukun.