Jajaran Polsek Kalitengah yang di pimpin langsung oleh Kapolsek Kalitengah, melalui kegiatan safari romadhon mengedukasi warga terkait larangan jebakan tikus listrik di persawahan, Jumat(14/4/2023).

Kepolisian Resor (Polres) Lamongan melarang penggunaan jebakan beraliran listrik untuk membasmi hama tikus di persawahan. Hal itu dilakukan mengingat banyaknya kejadian petani meninggal dunia akibat tersengat aliran listrik jebakan itu.

Kapolsek Lalitengah AKP Sadjab mengatakan pihaknya telah menginstruksikan ke seluruh jajaran Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Bhabinkamtibmas) pada setiap desa untuk mensosialisasikan tentang larangan penggunaan jebakan tikus beraliran listrik.

“Kami sudah menyampaikan ke Bhabinkamtibmas guna melarang penggunaan jebakan tikus listrik di persawahan dan perkebunan karena berbahaya,” ujar AKP Sadjab.

Menurut Kapolres, langkah sosialisasi pelarangan tersebut telah dilakukan secara intensif. Selain dinilai berbahaya karena mengancam nyawa, penggunaan jebakan tikus dengan aliran listrik untuk membasmi tikus juga melanggar hukum.

“Ada sanksi pidananya yaitu kelalaian yang mengakibatkan kematian seseorang. Tentunya masyarakat harus paham bahwa untuk menyelamatkan sawahnya bukan berarti harus mengorbankan nyawa,” kata Kapolsek.

Kapolsek menambahkan upaya pembasmian hama tikus yang juga efektif adalah dengan gropyokan karena dapat memusnahkan tikus dalam jumlah besar. Selain itu juga bisa menggunakan burung serak jawa yang merupakan musuh alami hama tikus.

Dalam kesempatan yg sama di depan para jamaah Masjid Al-Ikhlas Desa Mungli, Kapolsek juga berpesan agar warga lebih waspada dan lebih aktif untuk berperan serta dalam menjaga keamanan lingkungan. Biasannya menjelang hari raya seperti ini rawan pencurian, oleh karena itu kita perlu lebih waspada ujarnya.